
CENTRO RIAU PEKANBARU– Melihat kontroversi yang terjadi di Kuantan Singingi, terkait, Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di desa Cengar yang akan dibangun oleh Wakil Bupati Kuantan Singingi H. Halim menimbulkan Kontroversi dari berbagai kalangan. Mulai dari Akademisi, praktisi, dan Aktivis daerah maupun Provinsi.
Dalam hal ini tentu ada dampak positif dan negativ terhadap pembangunan Pabrik minyak kelapa sawit. Diantaranya serapan tenaga kerja akan meningkat dimasa pandemi COVID-19, Tingkat ekonomi daerah akan meningkat dan lain-lain.
Di lain sisi dampak negatif nya ada seperti pencemaran udara, ekosistem air dan lain-lainnya.
Terkait konteks ini membuat Kabider PC. IMM Kabupaten Kuantan Singingi Boby Hariansyah Purba menengahi dinamika yang terjadi saat ini. Menurut anak muda yang kerap disapa BHP.
“Melihat ikhtilaf dari beberapa kawan- kawan mahasiswa pekanbaru dan daerah itu adalah hal yang lumrah. Akan tetapi alangkah lebih baik nya kita semua kawan -kawan mahasiswa untuk duduk satu meja tanpa harus saling menyerang satu sama lainnya”.Ujar Bobby H Purba lewat tulisan WhatsAppnya , Jumat, 12 Februari 2021.
“Ada beberapa saran saya buat kita semua diantaranya, kita kaji terlebih dahulu bersama didalam Forum dan kita bedah setiap permasalahan yang ada terkait PMKS ini.
kita undang semua pihak yang pro dan mana yang kontra, kalau perlu kita libatkan Dinas lingkungan hidup dan juga instansi terkait, yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk duduk bersama dalam mengambil keputusan.” Kata Bobby dengan nada mengajak.
“Jangan sampai karna ada permainan elit politik yang ada di Kuantan Singingi ini kita menjadi dipecah belah dalam menyuarakan hak-hak masyarakat.” Tutup BHP kepada awak media.