
CENTRO RIAU PEKANBARU – Terkait pernyataan Wakil Bupati H. Halim ingin mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Seberang Cengar, Kuansing. Hal ini, mendapat sorotan dari Noperman mahasiwa Uniks, dan Ahmad Fhatony mahasiswa Fakultas Hukum Unilak, sudut pandang kedua mahasiswa ini bertolak belakang, sehingga membuat kedua aktivis ini Kontroversi di Medsos.
Melihat cuitan wakil Bupati di Riauin.com Wakil Bupati (Wabup) Kuansing Halim mengaku, akan kembali fokus mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit di Kuansing, setelah masa jabatannya habis bulan Juni 2021 mendatang. “Seakan Wabup memanfaatkan waktu yang tersisa untuk perizinannya, dll, toh! bulan Juli nanti ia kan tidak menjabat lagi, ia akan kesulitan mengurus perizinan ke pihak terkait” Ujar Noperman kepada centroriau.id , Jumat, 12 Februari 2021 via WhatsApp.
Bahkan, ia Wabup bersama investor lainya akan mendirikan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Desa Seberang Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik. Saat ini, rencana tersebut telah memasuki proses perizinan, di lansir dari Riauin.com.
Hal tersebut , di benarkan melihat pernyataan Ahmad Fathony media onlie Kupas kasus.com, Ahmad Fathony mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning ini mengatakan, mendukung langkah Haji Halim untuk membangun Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Desa Seberang Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik.
Menurutnya apabila nanti pabrik ini jadi dibangun tentunya akan menguntungkan bagi para petani sawit. Salah satu nya, dapat meningkatkan harga sawit di Kabupaten Kuantan Singingi, karena! di Kuansing inilah salah satu kelemahan kita, tidak adanya pabrik pengelolaan. “Kita selalu mengirim minyak mentah keluar daerah dan nanti setelah jadi minyak kembali lagi ke kita dengan harga yang mahal,” ujarnya, Ahmad Fhatony dari kupas kasus.com, centroriau.id menghubungi Toni, ia membenarkan pernyataan itu.
Nah, dari sudut pandang yang berbeda dari Mahasiswa Uniks, Nopeeman, ia lebih melihat dampak buruknya, atas pendirian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di sebrang cengar Noperman Masiswa Universitas Islam Kuantan Singingi angkat bicara, “seharusnya Wabub H.Halim memikirkan lebih matang lagi, jika ingin mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) itu, apakah pabrik yang Wabup H. Halim tidak bedampak kepada masyarakat banyak,? terlebih lebih masyarakat yang tinggal di desa cengar itu” Ungkap Noperman Melayu itu.
Lebih lanjut, Noper mengatakan, “Wabub juga harus memikirkan polusi udara, limbah, suara yang bising yang harus di alami oleh masyarakat banyak, saya berpendapat, secara tidak lansung , Wabub ingin mengusir Cera ber- lahan- lahan penduduk Tempatan, ngapa tidak! dengan polisi udara, suara bising yang akan di alami masyarakat Tempatan akan membuat masyarakat resah, alangakah baik nya, tanah milik Wabub H. Halim ini yg ada 14 Ha katanya, di jadikan saja kebun masyarakat, itu mungkin lebih baik dari pada investor yang di datangkan.” Tutup Pria asal Pangean ini.