
CENTRO RIAU Kuansing— Baru-baru ini salah satu pihak perusahaan kembali berulah dan santer mengejutkan banyak kalangan masyarakat Kuantan Singingi yang mana PT. TBS Atau Tri Bhakti Sarimas Pucuk Rantau.
Kabarnya mereka melakukan eksekusi terhadap barang di perumahan setelah melakukan Pemberhentian Hubungan kerja atau (PHK) secara sepihak, Hal ini dibenarkan oleh Asamoni Giawa salah satu kepala keluarga yang terdampak.
Hal ini juga mendapatkan respon dari para awak media, Akademisi, dan juga kalangan Mahasiswa. Salah satunya Boby Hariansyah Purba/BHP Mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi Fakultas Pertanian yang juga selaku Demisioner Bupati Himpunan Mahasiswa Agroteknologi, “terang BHP kepada media ini rabu (24/2/2021).
Menurut BHP, “Hal ini bukanlah permasalahan kecil karena sudah melewati batas Sosial atau kemanusiaan, Dari berbagai informasi terpercaya yang beredar disana ada anak bayi yang beratapkan langit, Apakah hati kita tidak tersentuh??,
Mereka adik-adik saya dan anak anak bangsa yang punya hak sama dalam mendapatkan kenyamanan serta fasilitas yang cukup dalam meraih cita-cita mereka yang tinggi. “
“Akan tetapi apa?? Hal ini sudah terjadi selama seminggu dan belum ada mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan instansi terkait, Saya menilai Pemerintah sudah seperti macan ompong apalagi DPRD Nya.”
“Harapan saya kepada yang terhormat bapak Bupati mursini dan DPRD kabupaten Kuantan Singingi serta seluruh jajaran Stekholder Pemerintah untuk melakukan pemanggilan kepada perusahaan nakal seperti ini.Baik Eksekutif, Legislatif, serta Yudikatif bersama-sama turut andil dalam menyelesaikan persoalan ini.”Lanjut BHP kepada awak media.
“Dimana sama-sama kita juga ketahui didalam masa transisi ini banyak gejolak yang terjadi diRantau Kuantan ditambah lagi pandemi Covid-19 yang tak tau kita sampai mana rimbanya, Lapangan pekerjaan sulit, Ekonomi merosot bahan pokok meroket.Mendompeng Ilegal dan di dor oleh aparat penegak hukum,Kemana mereka akan menafkahi anak dan istrinya?? Beber BHP.”
“Yang menjadi kekhawatiran kita semua dampak negatif nya adalah banyak masyrakat yang hilang akal akan sulitnya hidup dalam keadaan seperti akan meningkatkan tingkat kejahatan dan Kriminalisasi di Kuantan Singingi nan beradat ini.”tutup BHP dengan nada kesal. (Rls)