
CENTRO RIAU CERENTI -Mantan anggota DPRD kabupaten Kuansing 2 Periode, H. Musliadi, S.Ag mulai menelusuri besar dan kecil dukungan Masyarakat Pulau Bayur Cerenti, Kuantan Singingi (Kuansing) Riau terhadap PT FKIE (Fabrik Komponen Industri Energi) terkait rencana penambangan batu bara PT FKIE yang sekarang berubah menjadi PT Lingkaran Dewaro Energi (LDE) di Desa Pulau Bayur.
Setelah turun ke desa Pulau Bayur, Cak Mus mengatakan,”Hasil pantauan saya di Cerenti, fokus kemasyarakat Pulau Bayur, maka dapat saya simpulkan, bahwa! di desa Pulau Bayur Sendiri, ada sebagian kecil yang mendukung Pengusaha batu bara PT. Lingkaran Dewaro Energi (PT. LDE) untuk beroperasi sesuai dengan izin yang dikeluarkan, namun sebagian besar mayoritas Masyarkat Pulau Bayur menolak kehadiran perusahaan tersebut,”kata ketua DPD partai PKB Kuansing itu kepada Centro Riau.id , Ahad, 19 Maret 2023. Pagi WIB.
Orang yang biasa disapa Cak Mus itupun memberikan alasan besar dan kecil dukungan masyarakat,”Sebagian masyarkat mendukung karena kehadiran perusahaan berinvestasi tentunya bisa mengurangi angka pengangguran dan ekonomi masyarkat tumbuh serta berkembang, tetapi disisi lain kehadirannya tentu banyak mendatangkan midhorat dari pada manfaatnya!”Ucap Cak Mus sambil membentangkan kedua telapak tangannya ke Awak Media Centro.
Musliadi juga seorang Ustadz Kondang di Pekanbaru itu pun menyimpulkan! Bahwa kegiatan batu bara di Pulau Bayur agar dihentikan, karena ia melihat mayoritas masyakat Pulau Bayur menolak kehadiran perusahaan batu bara yang katanya banyak mendatangkan mudhorat dari pada manfaatnya, terutama untuk masyarakat Pulau Bayur.
Ia Cak Mus menyebutkan! bahwa izin yang dikeluarkan oleh pihak terkait untuk tambang batubara telah sejak lama jadi daerah pemukiman dan kebun sawit, serta kebun karet rakyat.
Kemudian, ia melihat jalan -jalan akan hancur, seperti terlihat saat ini jalan Simpang Napal hancur. Oleh karena itu, ia juga menyarankan”kepada masyarakat Pulau Bayur untuk ‘duduk bersama satukan pendapat’, jikalau mau menolak, silahkan!dan sampaikan penolakan itu kepada Presiden Republik Indonesia, Aparat Penegak Hukum serta Kementerian terkait di pusat”Kata Cak Mus dengan nada menyarankan.
Hal itu semua harapan Cak Mus tentu untuk peganggan masyarakat, jika sewaktu-waktu perusahaan tetap memaksakan kehendaknya untuk malakukan kegiatan tambang di desa Pulau Bayur, kecamatan Cerenti kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Sebaliknya, masih kata Cak Mus, atau masyarakat Pulau Bayur mendukung dengan sepenuhnya, tentu dengan komitmen-komitmen yang jelas dan terukur, harapannya bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
Tapi yang jelas menurut Cak Mus, kehadiran perusahaan tambang pasti ada yang pro-kontra dengan berbagai hal seperti dampak lingkungan yang rusak, tentunya tidak baik untuk regenerasi berikutnya.
Terakhir, saat ditanya tentang bagaimana sikap Cak Mus terkait hal ini? ia mengatakan,”tentu saya menolak kehadiran perusahaan tambang batu bara di Pulau Bayur, kerena lahan tersebut sudah menjadi pemukiman dan kebun warga, harapan saya kepada semua pihak Pemerintah agar selalu mengedepankan aspirasi masyarakat dan selalu bersama masyarakat, kerena suara masyarak/Rakyat adalah suara Tuhan”Tutup Tokoh Muda Cerenti yang selalu bersuara “Lantang” itu.
Penulis; Karta Atmaja
Jenis tulisan: Opini/H. Musliadi, S.Ag yang dituangkan oleh penulis.