
CENTRO RIAU LUBUK AMBACANG-Gabungan Kepolisian Resort Kuansing dari Kesatuan Reserse Kriminal dan Kepolisian Sektor Hulu Kuantan, memburu penjahat yang mencabik-cabik lingkungan hidup yang hijau di Hutan Hulu Kuantan. Populer nya penjahat itu disebut di Kuansing adalah “Pelaku Pitih, eh ! Pelaku PETI”.
Puluhan Personil menaiki Kendaraan Speed boat milik Polres Kuansing atau yang juga dikenal sebagai power boat merupakan jenis kapal motor yang dirancang untuk bergerak dengan kecepatan tinggi di atas air. Umumnya, speed boat digunakan untuk kegiatan olahraga air, seperti balap speed boat, ski air, atau wakeboarding juga digunakan Polres Kuansing dalam pengamanan untuk Atlit Pacu Jalur di Tepian Narosa Teluk Kuantan.
Coba kamu bayangkan, Tak ubahnya seperti film Hollywood, aksi Polisi di Kuansing memburu Pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Semak Belukar desa Lubuk Ambacang menegangkan untuk ditonton tapi jika itu sebuah film Hollywood.
Menariknya woi! Tampang AKP Linter Sihaloho SH MH mirip aktor laga dunia era 80-90an yang hits abis pada zamannya adalah Arnold Schwarzenegger dan wajah Kapolsek Hulu Kuantan AKP Johari itu pun serupa Jackie Chan yang bertengger di Speed Boat milik Polres Kuansing itu.
Tapi ujung-ujungnya seperti film bersambung juga. Speed Boat Polisi itu malah kalah cepat. Sedang para penjahat melarikan diri ke arah hutan perbatasan Kuansing-Sumbar, sebelum Personil mendarat ke Hutan dari Sungai Kuantan Kuantan tersebut. Pada Akhirnya penonton penasaran juga dan seakan menunggu episode berikutnya. Karena, penjahat belum dapat ditangkap.
Peristiwa memburu Pelaku PETI ini terjadi sejak tiga hari lalu sampai hari ini (20/4/2024).
Keberadaan logam mulia yang berserak di tanah Kabupaten Kuantan Singingi, khususnya di kecamatan Hulu Kuantan itu, memang selalu membuat kontroversi di berbagai kalangan, baik itu dikalangan Oknum Wartawan, maupun oknum APH, Pemodal PETI, pelaku PETI dan unsur lapisan masyarakat lainnya yang penulis lagi tak sempat menulis satu persatu karena, “Kopi dan Gula Penulis” lagi habis.
Perlu juga kita ketahui di Kuansing, keberadaan emas ini ditandai dengan sejumlah daerah yang diberi nama ‘Lahan Basah’. Pelaku Penambangan emas juga sudah akrab dengan masyarakat Kuansing sejak zaman dahulu, bahkan kebanyakan pelaku itu juga orang asli Kuansing.
Kemudian menurut penulis,”Perubahan Mendulang ke Mendompeng Tak Ubah nya Seperti Perubahan Media Cetak ke Media Online”. Semua tentang kecepatan hasil.
Mendulang itu biasanya dilakukan sambil berendam di dalam sungai. Mendulang biasa dilakukan kala sungai surut, tidak juga mendulang dilakukan sepanjang waktu dan ada juga mendulang dilakukan pada saat harga komoditi ekonomi lainnya rendah, di Kuansing misalnya kala harga karet anjlok, petani pati istirahat menuggu panen raya, maka waktu itu banyak petani yang memilih untuk mendulang di anak-anak sungai di Kuansing.
Hanya saja, sejak 2000-an, telah terjadi perubahan pola penambangan emas, mulai mesin dompeng, alat berat dengan beragam kapasitas dan peralatan lainnya yang mampu mengisap air dan kemudian menjatuhkannya ke saringan yang sudah di buat khusus. Mesin dompeng beroperasi di tengah aliran sungai Kuantan dan anak Sungai lain nya di kabupaten Kuansing.
Kembali ke Aktivitas PETI di Hulu Kuantan, Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K, MH melalui Kasatreskrim AKP Linter Sihaloho, SH. MH menyampaikan ke Awak Media ini,”Polres Kuansing dan Polsek Hulu Kuantan dua hari kemarin baru turun ke lokasi, kalau setelah penindakan kemarin masih ada kegiatan disana, kita akan turun lagi dan akan kita tindak,”Ucap AKP Linter lewat tulisan WhatsApp.
Hal senada disampaikan Kapolsek Hulu Kuantan AKP Johari SH,”Hari ini wajib angkat kaki dari lokasi, sudah saya imbau dengan persuasif, bila tidak ! Senin akan kita tindak tegas,”Tutup Polisi yang berjiwa sosial tinggi itu, yang selalu adakan musyawarah bersama tokoh masyarakat setempat jika memutuskan/menetapkan sebuah kebijakan tertentu.
(Krt)